"SPARK 2022, “PENINGKATAN KOMPETENSI UNTUK PENGUATAN KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK DI INDONESIA"
SPARK
2022, “PENINGKATAN KOMPETENSI UNTUK PENGUATAN KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK DI
INDONESIA
Penyuluh agama islam (PAI) bisa diharapkan bisa
menjadi aktor resolusi konflik di daerahnya dirjen bimas islam kementerian
agama ri menyiapkan 50 penyuluh aktor resolusi konflik.
Kasubdit Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik (BPKI-PK) Ditjen Bimas Islam, Akmal Salim Ruhana menjelaskan, SPARK 2022 merupakan ajang penyeleksian dan pembekalan Penyuluh Agama Islam (PAI).
Kasubdit Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik (BPKI-PK) Ditjen Bimas Islam, Akmal Salim Ruhana menjelaskan, SPARK 2022 merupakan ajang penyeleksian dan pembekalan Penyuluh Agama Islam (PAI).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Subdit Bina
Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik yang memiliki tugas dan fungsi
dalam melakukan identifikasi, mitigasi, advokasi, dan penanganan konflik
bernuansa internal agama dan berelasi dengan budaya di Indonesia,” terang Akmal
di Jakarta, Senin (7/3/2022), seperti dalam siaran persnya.
Indonesia yang luas dan majemuk ini, menurut pak Akmal selaku kasubdit bina paham keagamaan, kementrian agama ri, proses
penanganan konfliknya memerlukan aktor-aktor lokal yang berwawasan dan cekatan,
sebagai ‘kolaborator’ Subdit BPKI-PK dalam upaya deteksi dan penanganan dini
konflik keagamaan.
“Jumlah PAI di Indonesia yang mencapai 50.262 sangat strategis
dan potensial menjadi bagian dalam kolaborasi deteksi dan penanganan konflik di
daerahnya. SPARK 2022 akan mencari 50 Penyuluh Agama Islam untuk jadi Agen
Resolusi Konflik atau ARK 2022,” jelasnya.
Setidaknya, kata Akmal selaku kasubdit bina paham keagamaan, kementrian agama ri, ada lima tujuan utama program spark 2022 ini, yaitu pertama, menciptakan aktor-aktor penanganan konflik
keagamaan Islam di 34 provinsi. Kedua, membekali pengetahuan dan keterampilan
terkait deteksi dan respons dini konflik keagamaan berlatar perbedaan paham dan
budaya Islam.
“Ketiga, memperkuat kompetensi PAI khususnya dalam hal deteksi
dan respons dini kasus keagamaan di wilayahnya. Keempat, memperluas kolaborasi
penanganan konflik baik dalam kaitan domisili maupun peran fungsional aktor.
Kelima, salah satu implementasi dukungan program prioritas kemenag tahun 2022
sebagai Tahun Toleransi,” urainya.
Adapun syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
Pertama, berstatus sebagai PAI (PNS atau Non-PNS)
Kedua, siap mengikuti proses seleksi secara virtual atau e-wawancara (jika
dinyatakan terpilih secara administrasi)
Ketiga, siap mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Resolusi
Konflik selama empat hari secara fullboard di Sentul, bogor (jika
dinyatakan lolos pada tahap sebelumnya)
Keempat, mendaftarkan diri melalui www.bit.ly/SPARK-2022 dan
isi formulir yang tersedia dalam tautan tersebut.
Mantap maseh
BalasHapus